Hidup adalah pilihan. Memutuskan kemana kaki ini akan melangkah,
menikmati lukisan alam yang tersedia dengan panca indera yang kita punya. Perjalanan
yang kita lakukan pada waktunya akan menemukan titik akhir, kembali pada awal
di sebuah tempat yang kita sebut pulang. Namun, memori yang didapat sepanjang
perjalanan tidak mengenal kata selesai.
Perjalanan kulakukan melebihi sekadar hobi. Aku tidak pernah bisa
mendeskripsikan kepada setiap orang yang kutemui dan bertanya, mengapa aku memilih
traveling sebagai gaya hidup. Aku ingin melakukan perjalanan sepanjang aku bisa
melangkahkan kaki ini menikmati apa yang terpampang di depan mata. Pergi ke
tempat yang belum pernah kukunjungi, bertemu dengan banyak orang baru,
mencicipi makanan yang sama sekali asing untukku, melakukan apa yang selama ini
hanya menjadi daftar diatas kertas. Aku melakukan perjalanan untuk diriku
sendiri, yang tak pernah puas akan rasa ingin tahu. Aku cinta kebebasan,
berjalan kemanapun aku mau tanpa harus dipagari oleh pembatas apapun. Begitu juga
dengan musik, setiap orang bebas mendengar genre musik apa saja yang
mengingatkannya akan suatu tempat dan kenangan yang membuatnya ingin kembali.
Langkah kaki berderap seiring dengan ritme alam yang dengan murah hati
membagikan angin segarnya. Masih tergambar dengan jelas ketika setahun yang
lalu, untuk pertama kalinya aku menapakkan kaki ini ke surga dunia. Pulau Dewata
yang membuat orang dari seluruh penjuru dunia datang kemudian enggan untuk
kembali ke negara asalnya. Masih terekam dalam hati ini senyum bahagia warga
asing yang berpapasan denganku selama satu minggu waktu yang kuhabiskan disana.
Seketika aku meresapi lagu Selamanya Indonesia yang sedang kudendangkan. Ya,
Twentyfirst Night berhasil meyakinkanku akan kebanggaanku menjadi warga negara
Indonesia. Indonesia adalah rumah yang teramat indah bagiku. Deretan harta
karun yang tersimpan di negeri ini membuat namanya melambung di dunia, memikat
warga dunia untuk merasakan guratan Tuhan yang amat eksotis. Ya. Aku bangga.
i can't describe anything here :') |
Bali yang bisa dicapai selama dua jam penerbangan dari Bandara
Internasional Soekarno Hatta ibarat nirwana untuk melakukan aktivitas apa saja.
ingin berjalan santai, menelusuri Jalan Kuta di sore hari dapat menjadi
pilihan. Mencelupkan kaki dalam segarnya Pantai Kuta juga tidak salah. Menikmati
angin malam diiringi hingar bingar musik dari cafe atau tempat tongkrongan
sekitar sangat mengasyikkan, apalagi jika ditemani pasangan.
favorite buat foto :) |
Jika menyukai
kehidupan alam yang alami, hijau, bisa berkunjung ke Monkey Forest. Taman margasatwa
yang berlokasi di Padangtegal, Ubud ini sejauh ini sangat berkesan untukku. Pohon
rimbun yang menyejukkan, bercengkerama dengan monyet-monyet yang berkeliaran
dan sudah terbiasa dengan kehadiran manusia. Tempat ini membuatku jatuh cinta,
sejenak lupa kalau aku adalah seorang perempuan biasa yang terbiasa dengan
riuhnya ibukota. Disini seolah aku merasakan keasingan, melipir sejenak dari
kebisingan dan polusi udara. Bersama dengan makhluk lucu berekor panjang dan
sorot mata jenaka, aku meleburkan diri dengan alam. Menikmati miniatur luar
biasa yang diciptakan Tuhan. Mencecap segarnya air dingin di sungai kecil yang
dikelilingi bebatuan (jika bersedia berjalan kedalam hutan. Sangat direkomendasikan
karena walaupun siang hari udaranya tetap sejuk).
sambutan yg lucu banget |
i love this place! |
airnya adem :0 |
Go explore, leave your comfort zone. Tak ada ruginya menyisihkan waktu
sejenak untuk menapakkan kaki dalam indahnya dunia. Diiringi lagu favorit
berpadu dengan pertunjukkan alam yang menenteramkan hati. Ayo jelajahi dunia
yang menunggu untuk bertemu denganmu J
bersama travel partner yg setia |
Next time kalo ke Bali lagi kabarin ya....sapa tau bisa kulineran bareng :D
BalasHapustake me to hidden foodie gems ya kak debi hihiiy ;)
Hapus