Selasa, 23 September 2014

Mengenalkan Pendidikan Finansial Pada Anak

                                        

Ada sebuah pepatah yang mengatakan, seorang anak adalah cerminan dari orang tua nya. Anak cenderung cepat meniru hal-hal yang ada di sekitarnya, termasuk apa yang diajarkan oleh orang tua. Dari kecil anak akan tumbuh menjadi remaja sesuai dengan pola asuh yang diterapkan orang tua nya.

Pola finansial tidak terkecuali. Mengacu pada pengalaman pribadi penulis dan pengamatan terhadap lingkungan sekitar, orang tua yang terbiasa membelanjakan uang secara berlebihan maka akan menghasilkan anak dengan sifat serupa. Karena mengamati perilaku orang tua yang kerap menghamburkan uang, anak merasa itu adalah hal yang lazim dilakukan dan jika dibiarkan akan terbawa hingga dewasa. Tentu hal ini tidak dibenarkan. Sangat penting bagi orang tua mengajarkan kepada anak sejak kecil bagaimana memperlakukan uang dengan benar.

Mengapa edukasi finansial pada anak sejak kecil diperlukan? Ada beberapa manfaat yang juga akan dirasakan ketika anak telah tumbuh dewasa.

  1. Mengajarkan anak untuk menghargai uang. Mengamati era yang makin berkembang dewasa ini, penulis kerap melihat betapa mudahnya seorang anak meminta sesuatu kepada orang tua tanpa memikirkan apa yang akan didapatnya jika telah memiliki barang tersebut. Anak pada masa sekarang tidak sulit untuk meminta benda elektronik dan barang lain yang sebenarnya belum sesuai dengan usia mereka. Inilah mengapa menerapkan pendidikan tentang keuangan penting diajarkan pada anak sejak dini agar anak mengerti bahwa mencari uang bukan suatu hal yang mudah.
  2. Memberikan paham yang baik kepada anak mengenai makna materi. Tidak hanya pendidikan akademik dan agama, edukasi mengenai finansial juga penting untuk diketahui oleh anak sejak kecil agar anak belajar untuk berhemat dan perlahan mengelola keuangan; dimulai dari uang saku yang ia terima sehari-hari.
  3. Menanamkan tanggung jawab dan bijaksana menggunakan uang. Ini adalah poin penting yang akan dirasakan anak jika ia sudah dapat mencari uang sendiri di masa mendatang. Karena anak sudah terbiasa mendapat pedoman dari dini bagaimana mengatur uang yang dimiliki maka di masa depan anak akan berpikir dan paham jika ingin membeli suatu benda tertentu. Bahwa mendapatkan sesuatu yang diinginkan membutuhkan proses, uang tidak didapat secara instan.

Bagaimana langkah untuk mengajarkan kepada anak mengenai finansial yang baik? Berikut yang dapat diterapkan dengan anak agar mengerti uang sejak dini.

  1. Menabung. Berdasarkan pengalaman pribadi penulis, orang tua telah mengajarkan penulis menabung sejak berusia empat tahun. Kala itu mama memberikan celengan dengan bentuk lucu agar penulis dapat menyisihkan sisa uang jajan harian, yang nantinya uang itu dapat digunakan anak untuk membeli sesuatu yang ia inginkan. Hingga berusia 22 tahun sekarang ini, cara konvensional ini masih penulis terapkan karena ampuh untuk menyimpan dana.
  2. Menggolongkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan. Jika anak merengek karena menginginkan sesuatu cobalah untuk menjelaskan perlahan kepada anak mengapa ingin barang tersebut, apa kegunaannya dan jelaskan mengenai manfaat jika membeli dan tidak membeli barang itu.
  3. Buku tabungan. Ketika masih sekolah dasar dulu, penulis mempunyai buku tabungan saku yang ditabungkan per hari kepada guru di kelas. Ini adalah cara yang efektif untuk mengajarkan anak menghemat dan mengelola keuangan.
  4. Membuat asuransi pendidikan untuk anak. Asuransi ini merupakan wujud investasi orang tua untuk anak. Ketika nanti anak sudah dewasa orang tua dapat menjelaskan manfaat asuransi tersebut, juga pilihan sekolah dan universitas yang dikehendaki oleh si anak. Salah satu nya yaitu PT Sun Life Financial Indonesia yang dengan produk nya yang inovatif telah berkiprah sejak 1995 terhadap keluarga di Indonesia.
  5. Memberikan contoh yang baik. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, anak meniru apa yang diperbuat oleh orang tua. Biasakan untuk hati-hati dalam berbelanja, karena era sudah digital maka jelaskan kepada anak mengenai atm dan kartu kredit jika waktunya sudah memungkinkan. Hal ini untuk menghindari stigma negatif anak mengenai uang.


Berdasarkan apa yang dijelaskan diatas, dapat dibayangkan betapa pentingnya mendidik anak untuk mengelola keuangan dan mengerti tentang finansial. Selain mengajarkan anak untuk konsisten dan bijak dalam menggunakan uang, hal ini juga bermanfaat untuk masa depan anak yang menjanjikan.

P.S. Tulisan ini ditulis untuk diikutsertakan dalam Kompetisi Menulis Blog Sun Anugerah Caraka 2014 "Melek Finansial"