Selasa, 23 September 2014

Mengenalkan Pendidikan Finansial Pada Anak

                                        

Ada sebuah pepatah yang mengatakan, seorang anak adalah cerminan dari orang tua nya. Anak cenderung cepat meniru hal-hal yang ada di sekitarnya, termasuk apa yang diajarkan oleh orang tua. Dari kecil anak akan tumbuh menjadi remaja sesuai dengan pola asuh yang diterapkan orang tua nya.

Pola finansial tidak terkecuali. Mengacu pada pengalaman pribadi penulis dan pengamatan terhadap lingkungan sekitar, orang tua yang terbiasa membelanjakan uang secara berlebihan maka akan menghasilkan anak dengan sifat serupa. Karena mengamati perilaku orang tua yang kerap menghamburkan uang, anak merasa itu adalah hal yang lazim dilakukan dan jika dibiarkan akan terbawa hingga dewasa. Tentu hal ini tidak dibenarkan. Sangat penting bagi orang tua mengajarkan kepada anak sejak kecil bagaimana memperlakukan uang dengan benar.

Mengapa edukasi finansial pada anak sejak kecil diperlukan? Ada beberapa manfaat yang juga akan dirasakan ketika anak telah tumbuh dewasa.

  1. Mengajarkan anak untuk menghargai uang. Mengamati era yang makin berkembang dewasa ini, penulis kerap melihat betapa mudahnya seorang anak meminta sesuatu kepada orang tua tanpa memikirkan apa yang akan didapatnya jika telah memiliki barang tersebut. Anak pada masa sekarang tidak sulit untuk meminta benda elektronik dan barang lain yang sebenarnya belum sesuai dengan usia mereka. Inilah mengapa menerapkan pendidikan tentang keuangan penting diajarkan pada anak sejak dini agar anak mengerti bahwa mencari uang bukan suatu hal yang mudah.
  2. Memberikan paham yang baik kepada anak mengenai makna materi. Tidak hanya pendidikan akademik dan agama, edukasi mengenai finansial juga penting untuk diketahui oleh anak sejak kecil agar anak belajar untuk berhemat dan perlahan mengelola keuangan; dimulai dari uang saku yang ia terima sehari-hari.
  3. Menanamkan tanggung jawab dan bijaksana menggunakan uang. Ini adalah poin penting yang akan dirasakan anak jika ia sudah dapat mencari uang sendiri di masa mendatang. Karena anak sudah terbiasa mendapat pedoman dari dini bagaimana mengatur uang yang dimiliki maka di masa depan anak akan berpikir dan paham jika ingin membeli suatu benda tertentu. Bahwa mendapatkan sesuatu yang diinginkan membutuhkan proses, uang tidak didapat secara instan.

Bagaimana langkah untuk mengajarkan kepada anak mengenai finansial yang baik? Berikut yang dapat diterapkan dengan anak agar mengerti uang sejak dini.

  1. Menabung. Berdasarkan pengalaman pribadi penulis, orang tua telah mengajarkan penulis menabung sejak berusia empat tahun. Kala itu mama memberikan celengan dengan bentuk lucu agar penulis dapat menyisihkan sisa uang jajan harian, yang nantinya uang itu dapat digunakan anak untuk membeli sesuatu yang ia inginkan. Hingga berusia 22 tahun sekarang ini, cara konvensional ini masih penulis terapkan karena ampuh untuk menyimpan dana.
  2. Menggolongkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan. Jika anak merengek karena menginginkan sesuatu cobalah untuk menjelaskan perlahan kepada anak mengapa ingin barang tersebut, apa kegunaannya dan jelaskan mengenai manfaat jika membeli dan tidak membeli barang itu.
  3. Buku tabungan. Ketika masih sekolah dasar dulu, penulis mempunyai buku tabungan saku yang ditabungkan per hari kepada guru di kelas. Ini adalah cara yang efektif untuk mengajarkan anak menghemat dan mengelola keuangan.
  4. Membuat asuransi pendidikan untuk anak. Asuransi ini merupakan wujud investasi orang tua untuk anak. Ketika nanti anak sudah dewasa orang tua dapat menjelaskan manfaat asuransi tersebut, juga pilihan sekolah dan universitas yang dikehendaki oleh si anak. Salah satu nya yaitu PT Sun Life Financial Indonesia yang dengan produk nya yang inovatif telah berkiprah sejak 1995 terhadap keluarga di Indonesia.
  5. Memberikan contoh yang baik. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, anak meniru apa yang diperbuat oleh orang tua. Biasakan untuk hati-hati dalam berbelanja, karena era sudah digital maka jelaskan kepada anak mengenai atm dan kartu kredit jika waktunya sudah memungkinkan. Hal ini untuk menghindari stigma negatif anak mengenai uang.


Berdasarkan apa yang dijelaskan diatas, dapat dibayangkan betapa pentingnya mendidik anak untuk mengelola keuangan dan mengerti tentang finansial. Selain mengajarkan anak untuk konsisten dan bijak dalam menggunakan uang, hal ini juga bermanfaat untuk masa depan anak yang menjanjikan.

P.S. Tulisan ini ditulis untuk diikutsertakan dalam Kompetisi Menulis Blog Sun Anugerah Caraka 2014 "Melek Finansial"

Jumat, 29 Agustus 2014

Air dan Lingkungan





Sesuatu yang melekat..
Sesuatu yang dirindukan..
Sesuatu yang kerap sulit dijangkau..

Sesuatu itu adalah air. Makhluk hidup cenderung memilih lapar dibandingkan haus. Manusia dapat hidup beberapa hari tanpa makanan namun tidak bisa jika tanpa air. Sudah merupakan fakta mutlak bahwa zat yang terdapat dalam tubuh manusia, 73% terdiri dari air.[1] Tanpa air, roda kehidupan di dunia ini dapat mengalami ketimpangan.

Indonesia memiliki 6% dari ketersediaan air di dunia, dengan kata lain 21% air yang ada di kawasan Asia Pasifik berada di Indonesia. Betapa beruntung bagi kita tinggal di negara yang amat kaya akan air. Kita tidak dapat mengelak bahwa Indonesia didominasi oleh perairan. Namun dengan kondisi demikian apakah berarti seluruh masyarakat Indonesia telah tercukupi kebutuhannya akan air?

Jawabannya adalah tidak. Setiap tahunnya populasi penduduk di Indonesia mengalami peningkatan, yang mengindikasikan kebutuhan akan air sebagai elemen vital dalam kehidupan sehari-hari juga melonjak signifikan. Hak atas air dan kebutuhan sanitasi bersih yang terkandung dalam Resolusi PBB 29 Juli 2010; yang mendapat dukungan penuh dari Indonesia nyatanya belum terpenuhi oleh negara. Akses warga negara terhadap air bersih menjadi momok menakutkan di tanah yang kaya akan sumber daya alam ini.

Menurut data yang dirilis oleh Bank Dunia pada tahun 2008 menunjukkan 900 juta orang di dunia tidak memiliki akses untuk memperoleh air bersih dan 2,6 miliar jiwa kesulitan menjangkau akses sanitasi yang layak. Di Indonesia sendiri, kepemilikan akses air bersih dan kebutuhan sanitasi baru dirasakan oleh 50% penduduk. Situasi diperparah dengan keberadaan Perusahaan Daerah Air Minum yang kurang layak untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat.[2]

Fenomena krisis air bersih, ketersediaan air yang semakin menurun ditengah pertumbuhan penduduk yang meningkat disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu yang tidak bisa diabaikan yaitu faktor manusia. Perilaku membuang sampah tidak pada tempatnya; eksploitasi sumber daya alam oleh sekelompok orang yang memiliki kepentingan dengan melebihi kapasitas yang seharusnya, sejatinya turut berkontribusi dalam merusak lingkungan dan menyebabkan penurunan kualitas lingkungan hidup sebagai tempat tinggal yang layak.

Kesadaran manusia dalam menghargai alam yang masih rendah mengakibatkan langkanya air bersih. Aktivitas banyak sekali dilakukan di sungai karena minimnya sarana sanitasi. Mencuci, kebutuhan akan hajat bahkan membuang sampah sisa rumah tangga dilakukan di sungai. Kondisi sungai di Indonesia kian buruk dengan aktivitas pabrik tidak bertanggung jawab yang mengalirkan limbah ke sungai tanpa penyaringan sehingga pencemaran semakin parah. Sungai yang tercemar tidak layak untuk dikonsumsi airnya dalam rangka memenuhi kebutuhan sehari-hari. Akibat lain, saluran sungai yang tersumbat sampah menyebabkan banjir kala intensitas hujan sedang tidak menentu.

Defisit air bersih yang banyak dialami di wilayah Indonesia; terutama paling dirasakan dampaknya di daerah terpencil yang masih tak terjamah pemerintah pusat, melahirkan fakta pahit. WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) menetapkan Indonesia sebagai negara penyumbang angka diare terbesar kedua di dunia. Diare yang sebenarnya dapat dicegah di Indonesia justru menjadi penyebab utama kematian anak berusia di bawah lima tahun. Hal itu disebabkan kebutuhan masyarakat yang mendesak akan air bersih sehingga rela menjadikan air yang tidak layak dikonsumsi sebagai kebutuhan sehari-hari bahkan sebagai air minum.

Terkait pembahasan diatas, dimana akses air bersih belum menjadi prioritas negara tidak menutup kemungkinan Indonesia akan mengalami krisis air bersih yang tak terhindarkan pada tahun 2025 mendatang.

Sebagai langkah preventif dalam menanggulangi krisis air bersih yang marak di wilayah Indonesia, tentu pemerintah harus menerapkan sejumlah solusi untuk menghadapi krisis air bersih yang tentunya berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup masyarakat utamanya yang menetap di kawasan terpencil. Pertama, Penegakan hukum terkait perlindungan akses air bersih yang selama ini belum maksimal. Hal ini dipandang sebagai langkah penting karena kerap terjadi kasus privatisasi air yang dikepalai oleh sejumlah pihak sehingga hak untuk khalayak umum berkurang.

Kedua, meningkatkan manajemen pengelolaan air. Tak dapat dipungkiri Indonesia adalah negara agraris dimana sebagian besar warga berprofesi sebagai petani. Namun petani belum menjadi fokus utama disini, negara lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan pangan dari luar negeri sehingga kualitas lokal terabaikan. Jika pembangunan infrastruktur penyediaan air disertai dengan pengelolaan yang optimal digalakkan tentu dapat meningkatkan penghasilan para petani dan kualitas bahan pangan meningkat.

Ketiga, revisi Undang-Undang lingkungan hidup. Penulis menganggap hal ini sebagai hal utama yang harus dipertimbangkan oleh pemerintah karena banyak pihak dapat merusak lingkungan, mengeruk kekayaan sumber daya alam, menebang hutan namun tidak diimbangi dengan hukuman yang setimpal sehingga perusakan lingkungan atas nama pembangunan berkelanjutan menjadi hal yang diperbolehkan. Padahal kerusakan lingkungan menjadi faktor yang mengakibatkan kemampuan alam menurun untuk memenuhi kualitas hidup manusia yang lebih baik.

Berangkat dari solusi yang menjadi tanggung jawab utama negara dalam memenuhi hak asasi warga negara; mencakup hak memperoleh akses air bersih dan sanitasi yang memadai tentu dibutuhkan langkah serupa dari kita sebagai makhluk hidup yang membutuhkan air dalam kehidupan.

Langkah dapat dimulai dari hal yang sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya tanpa harus menunggu teguran atau terkena denda. Menghemat air, kurangi penggunaan air yang tidak dibutuhkan seperti membiarkan air terus mengalir ketika sedang mencuci perabotan rumah tangga. Mengurangi konsumsi botol air kemasan dapat menjadi langkah kecil membantu pemerintah untuk meminimalisir volume limbah rumah tangga yang meningkat setiap harinya.

Jika langkah tersebut dilakukan secara perlahan namun rutin; diikuti dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya air dan perilaku kebersihan sebagai hal kongkrit memperlakukan alam dengan semestinya, maka Indonesia yang bersih dan sehat dapat terwujud.





[1] Dirilis oleh artikel ‘Fungsi dan Peran Air Bagi Kehidupan Manusia’ yang diakses melalui www.artikellingkunganhidup.com pada 7 Agustus 2014.

Sabtu, 19 Juli 2014

Menyalurkan Hobi Traveling Melalui Access Trade





Dewasa ini traveling udah bukan hal baru lagi. Yang semula hanya aktivitas untuk melepas penat dari rutinitas, sekarang menjelma menjadi gaya hidup. Mengunjungi tempat baru, mencoba makanan baru, mendapat teman baru ketika di perjalanan adalah segelintir hal menyenangkan yang bisa kita dapat dari traveling. Apalagi teknologi telah berkembang dengan pesatnya, dimana memesan tiket transportasi dan mencari hotel yang nyaman dapat diakses dengan mudah melalui internet.

Ketika perjalanan itu sudah selesai, mayoritas orang seolah memiliki titel baru yang mengikuti namanya. Entah itu backpacker, traveler, atau julukan lain yang mengindikasikan akan hobinya jalan-jalan. Gaya traveling pun juga terbagi dalam beragam golongan: traveling gaya sederhana berarti memanggul tas ransel dan menginap di penginapan murah, traveling luxury adalah orang yang berlibur menggeret koper dan menghabiskan malam di hotel yang memiliki fasilitas bintang lima. Benarkah begitu?

Menurutku itu semua tidak mempengaruhi dinamika dunia pariwisata saat ini. Karena mulai lagi bermunculan profesi baru, baik yang masih amatir maupun sudah berkecimpung cukup lama. Berawal dari hobi kemudian berubah menjadi pekerjaan yang cukup digemari: blogger. Apa sih blogger itu? Sehabis traveling orang menceritakan apa yang dialaminya dalam perjalanan di platform blog gratis atau berbayar, kemudian tulisan tersebut dibagikan ke media sosial agar orang lain terinspirasi untuk melakukan perjalanan yang sama.

Namun tampaknya menulis blog ini masih belum banyak yang mendalami. Kebanyakan karena belum pede menulis, keraguan tulisannya jelek, ketakutan nanti tulisannya akan diejek orang lain yang membaca, belum siap menerima kritik dan lain-lainnya yang akhirnya menghambat keberanian kita untuk menuangkan ide yang sejatinya dapat menginspirasi orang lain. Padahal menulis blog itu banyak keuntungannya, apalagi yang mengkhususkan diri menulis artikel di bidang traveling dan kuliner.

Pertama, mengasah kemampuan menulis. Awalnya gak mungkin tulisan kita langsung bagus dan banyak orang yang suka. Semua butuh proses yang gak bisa diraih dalam waktu instan. Dengan latihan yang rajin, memilah pilihan kata dan memberanikan diri ikut lomba blog yang mulai banyak bertebaran gak menutup kemungkinan tulisan di blog kita dilirik badan pariwisata terus kita diundang jalan-jalan gratis ke negaranya untuk mempromosikan destinasi wisata disana. Sekali mendayung, dua tiga pulau bisa direngkuh. Blog kita pun semakin banyak dikenali dan dibaca orang deh.

Kedua, melatih kepercayaan diri. Kalau kita sudah terlanjur berkecimpung di dunia blog, itu semua bikin ketagihan. Bener deh. Nantinya kita jadi keranjingan deh ikutan lomba blog, lomba menulis artikel dan lomba lainnya di dunia penulisan yang tentunya juga bisa memupuk diri kita yang tadinya gak berani sama sekali untuk memajang tulisan di dunia maya. Jangan pikirin bakal menang atau enggak di awal, yang penting keberanian kita untuk menjual bakat kita dan keluar dari zona nyaman.

Ketiga, menghasilkan uang. Ya kalian gak salah baca. Jangan pernah meremehkan orang yang menyebut dirinya berprofesi sebagai blogger lhoh. Karena memang gak menutup kemungkinan blog kita ternyata menarik suatu brand atau merk tertentu untuk memasang promosi iklannya di blog kita terus kita bisa dapat komisi dari sana. Atau ada yang punya hobi mereview? Jangan rendah diri. Siapa tau cerita kita tentang ulasan rumah makan yang habis kita kunjungi dilihat pihak tertentu yang kemudian bisa mengundang kita untuk makan gratis. Apalagi setelah makan gratis dan review makanannya di blog kita dibayar. Sambil menyelam minum air :)

Masih belum percaya diri berprofesi jadi blogger karena tulisannya belum expert? Coba deh mendaftarkan diri ke website Access Trade. Apa sih Access Trade itu? Access Trade merupakan suatu platform periklanan afiliasi online yang bernaung dibawah PT Interspace Indonesia. Memang masih baru dibandingkan dengan Jepang dimana disana Access Trade sudah beroperasi sejak 1999.

Bagi pemilik blog dengan domain berbayar, ini bisa menjadi peluang bagus untuk menambah penghasilan dengan blogging. Pemilik blog dengan domain yang berbayar biasanya lebih berani untuk mengadakan kerjasama dengan suatu produk tertentu yang pemiliknya ingin produknya dipasarkan didalam blog si penulis. Biasanya kita sebagai pemilik blog mendaftarkan diri sebagai publisher yang akan membuat kesepakatan dengan advertiser, si pemilik produk. Nah jadi ketika ada orang yang membeli produk tersebut dengan masuk ke banner iklan yang ada di blog kita, maka kita akan mendapat reward dari pemilik produk itu. Tentunya bergantung pada kesepakatan yang kita buat dengan si advertiser mengenai besaran reward yang kita bisa dapatkan.

Walaupun masih terhitung baru gak sedikit perusahaan yang menawarkan bisnis online ini kepada pengguna aktif media sosial, terutama blogger. Kenapa blogger? Karena blogger itu cerewet dan panjang lebar dalam menjelaskan sesuatu, termasuk pengalaman traveling. Blogger bisa dibilang latah juga. Kenapa latah? Orang traveling ke Bali terus cerita cafe A bagus banget, si blogger akan tergoda untuk berkunjung kesana. Bedanya, kalau kebanyakan orang keluar dari cafe cuma posting foto di akun twitter atau instagram, si blogger akan mengulas cafe itu di blog nya yang akan membuat kafe tersebut menyebar luas dan banyak pengunjung berdatangan untuk menikmati makanan dan suasana di kafe.

Penjelasan diatas menyebabkan gak sedikit perusahaan yang bergerak di bidang travel yang menggandeng blogger untuk menjadi agen marketing mereka. Malaysia menjadi negara yang kerap mengundang blogger untuk datang ke negaranya, untuk kemudian menugaskan si blogger untuk mempublikasikan wisata di negara mereka, kuliner yang wajib disambangi dan hal menarik yang ada di Malaysia. Apa yang dilakukan oleh Malaysia merupakan langkah yang bagus untuk mempromosikan pariwisata negaranya agar lebih menarik banyak turis asing dari berbagai penjuru dunia.

Jadi kalau kita udah sering nulis di blog gak ada salahnya mendaftarkan blog kita melalui Access Trade sebagai publisher lalu mencoba menjalin hubungan dengan travel agent atau situs kuliner yang ingin diiklankan dan dikenal banyak orang. Siapa tahu keberuntungan datang menghampiri. Apalagi yang hobi traveling tetapi masih mengalami keterbatasan dalam pos dana. Karena kita gak pernah tahu kesempatan datang dari mana, melalui siapa dan dimana. Kalau Access Trade bisa mengantar kita jalan-jalan gratis ke penjuru Indonesia atau bahkan luar negeri; dan menuntun kita mencoba kuliner lezat yang mungkin selama ini cuma bisa dipandangi melalui media cetak, why not?

Jumat, 04 Juli 2014

Berbuka Puasa Yang Menyehatkan



Ngablogburit 2014


Angin bertiup semilir menerpa wajah. Walaupun tenggorokan kering rasanya, aku tidak berhenti berjalan. Puasa bukan penghalang untuk berhenti beraktivitas bukan? Daripada di rumah saja, pikirku disaat mama menyuruhku membeli sejumlah makanan untuk berbuka puasa.

Hingga setelah 5 menit berjalan kaki, aku tiba di tempat tujuan. Aku terlongo sejenak karena kumpulan stand penjaja makanan di sekelilingku. Aku bingung memilih. Setelah 15 menit berpikir akhirnya aku memutuskan untuk membeli makanan pembuka yang gurih dan manis sekaligus.

"Supaya seimbang. Mau lagi bulan ramadhan atau hari biasa, jangan dibiasakan makan yang manis terlalu banyak karena gak baik buat badan. Nanti kena diabetes karena kebanyakan gula". Nasihat mama yang selalu kuingat, dari sejak balita aku memang tidak dididik makan makanan yang banyak mengandung gula. Aku memilih untuk menurut.

Lalu masuklah aku kedalam toko dan kembali terpaku di hadapan rak minuman yang amat menggoda untuk dibawa ke rumah.

Puasa ya kak? Jangan minum yang bersoda. Jangan minum yang manis-manis juga. Saya kalau buat teh manis untuk batalin juga gak banyak gulanya.

Aku menoleh. Sesosok petugas supermarket tersenyum padaku. Terus gw minum apaan dong kalau semua jangan, pikirku kala itu. 

Aku selalu minum air mineral kak kalau di rumah. Karena minum teh terus pun juga bosen. Karena dari hari ke hari malas masak air, aku pakai Pure It. Tau Pure It kan kak. Penyaring air yang bentuknya kayak balok itu lhoh. Praktis karena gak menguras tempat di dapur. Karena kalau masak air sampai mendidih juga belum tentu bebas kuman juga kan. 

Petugas itu menjelaskan panjang lebar tanpa diminta, seolah bisa membaca pikiranku. Aku termangu dan spontan mengangguk. Seketika pikiranku mengawang ke rumahku di pojokan sana. Sekilas terpikir itu petugas supermarket sungguhan atau marketing Unilever lagi nyamar :p

Namun aku mengamini perkataan petugas tadi. Sudah 2 tahun aku menggunakan teknologi Pure It untuk keperluan rumah tangga. Penggunaan teknologi yang dilahirkan oleh Unilever itu dapat menekan pengeluaran orangtua ku yang semula terbiasa bergantung pada air isi ulang untuk minum. Penyaring air pada Pure It dapat menjamin air yang akan kita minum terbebas dari kotoran serta tidak lagi khawatir karena air yang kuminum tidak mengandung bau dan warna yang mencurigakan. Meyakinkan untuk kesehatan anggota keluarga dan telah memenuhi kualitas air yang layak untuk diminum.

Tanpa bermaksud menjadi agen promosi, mari berpindah pada teknologi Pure It nya Unilever yang tersedia di pasaran dengan harga yang terjangkau. Supaya gak sakit perut habis buka puasa karena salah minum air :)

Dengan penuh rasa syukur, aku berdoa buka puasa kemudian merasakan segelas air putih yang amat segar turun mengaliri tenggorokanku.


Manis dan gurih harus seimbang.

Air Jernih adalah air yang layak untuk menjaga kesehatan. Made in Pure It (dokumen pribadi. No filter)



Kamis, 03 Juli 2014

Bahagia Dengan Melangkah

Jika boleh jujur, jangan bertanya padaku mengapa aku selalu berbinar kala melihat promo liburan. Mengapa aku suka sekali bersusah payah sedemikian rupa menyisihkan beberapa lembar rupiah uang jajanku ke dalam kaleng besi di pojok kamar hanya supaya aku bisa berjalan-jalan ke destinasi impianku. Karena sebenarnya aku tidak menyukai pertanyaan seperti itu. Oke. Jika kamu memaksa, jawabannya hanya sederet kalimat ini: aku ingin bahagia.

Aku suka sekali traveling. Jika kamu melongok daftar impianku, semuanya berwujud destinasi impian dalam hidup. Nyaris tidak ada material didalamnya. Aku suka memanggul ranselku untuk melongok ada apa di luar sana. Karena aku memiliki keyakinan apa yang dilukis oleh Tuhan jauh lebih indah dibandingkan yang kita saksikan di buku atau televisi.
Percayalah. Menjadi pejalan, apapun gayamu entah gembel ala backpacker, luxury dengan menggeret koper, atau label apa pun itu yang sedang marak sekarang ini, perjalanan yang kamu lakukan ke suatu tempat akan memberimu kumpulan cerita yang tidak habis dimakan oleh waktu.

Kamu tidak perlu ikut-ikutan orang lain, pergi ke luar negeri hanya supaya dibilang keren oleh teman sekantor. Jadilah diri sendiri, sosok yang murni ingin menuntaskan diri yang haus akan pengalaman, mencoba makanan baru yang jauh dari zona nyaman, berbincang dengan orang baru yang ditemui dalam perjalanan. Sesimpel itu. karena menjalin pertemanan dengan dunia maya itu melelahkan.


Hampir saja lupa. Jangan juga bertanya padaku nominal tempat yang sudah kukunjungi. Karena traveling itu bukanlah kompetisi. Perjalanan adalah sekumpulan langkah untuk menjauh sementara dari kotak aman. Jadi jika kamu ingin membuatku tersenyum bahagia, ajak saja aku jalan-jalan J


Bahagia akan menuntun pada langkah selanjutnya.

Minggu, 29 Juni 2014

Menggapai Mimpi Berawal dari Langkah

Selembar foto dapat berbicara. Menceritakan lebih banyak dari seharusnya. Siang itu aku termenung, tanganku gemetar sembari memandangi foto yang sudah tampak lusuh itu namun sarat akan cerita. Tampak dalam foto tersebut mama mendekapku penuh sayang di pekarangan rumah. Senyumku tersungging dengan ceria. Seketika ingatanku melayang pada masa kecilku dulu.

Selangkah demi selangkah. Terjatuh. Selangkah lagi. Terjatuh lagi. Demikian seterusnya. Kaki mungilku tak begitu saja menyerah untuk menciptakan jejak baru.

Dengan penuh kesabaran mama memapahku yang amat berkeras keinginan untuk dapat segera berlari meraup angin. Memang waktu kecil dulu aku cenderung terlambat belajar berjalan karena satu dan lain hal. Namun mama tidak pernah lelah mendampingi agar aku tidak takut dan ragu untuk terus melangkah dengan kaki mungil itu.

“ayo, jalan terus. Jangan khawatir akan terjatuh. Mama gak akan melepaskan kamu sampai kamu bisa berjalan sendiri”. Kata-kata yang terus terngiang hingga aku sudah dewasa kini. Mama memang motivasi terbesarku agar aku tidak dihinggapi ketakutan untuk memulai langkah awal. Langkah yang terus menuntunku sampai sekarang untuk mengejar mimpi-mimpi. Mimpi yang didominasi destinasi agar pikiran ini terus termotivasi untuk menderapkan langkah di tempat asing sekalipun.

Kini aku bukanlah balita lagi. Aku sudah tumbuh dewasa. Keberanianku untuk mengawali langkah terus bertambah. Karena aku percaya segala sesuatu diluar sana dapat kita rengkuh jika kita berani mengambil langkah awal, dan langkah tersebut bermula dari keyakinan yang timbul dari dalam diri.

Memasuki usia sekolah menengah pertama aku semakin senang berjalan-jalan, mengawali langkah baru. Aku selalu bersemangat jika mendekati acara study tour yang diadakan oleh sekolah. Hanya itu kesempatan yang kumanfaatkan dengan baik karena mayoritas keluarga besarku tidak senang traveling. Hanya buang-buang uang saja, katanya. Jadi sebisa mungkin aku tidak pernah melewatkan kegiatan piknik yang diselenggarakan pihak sekolah karena ternyata amat menyenangkan.

Jika ada yang bertanya padaku, darimana hobi travelingku bermula. Mama adalah jawaban utama. Mama yang mengajariku menapakkan jejak kaki yang baru. Semasa remaja dulu mamaku gemar mendaki gunung dengan teman lelaki karena mamaku tomboy, tak terlalu banyak sisi femininnya. Tampaknya kesukaan mama berpetualang itulah yang menurun padaku.

Gairah mendalam akan traveling semakin menjadi menjelang bangku SMA. Study tour ke pedesaan yang masih asri dengan menumpang tronton tentara membuatku ketagihan mereguk angin alam yang membelai panca indera. Menginap di wisma, bercengkerama dengan penduduk sekitar, menanam padi yang selama ini aku nikmati di piring tanpa tahu prosesnya membuat pikiranku semakin terbuka bahwa dunia itu amat luas dan sayang jika hanya disaksikan melalui media saja.

Selama SMA aku mulai sering bertemu dengan orang-orang yang lebih dulu berkecimpung di dunia traveling. Aku sering melibatkan diri dalam acara gathering pejalan, bedah buku yang membahas perjalanan atau buku panduan perjalanan aku datangi. Aku juga berinisiatif untuk membuka diri terhadap penulis atau orang yang bergerak dalam dunia pariwisata karena aku selalu percaya kesempatan untuk menjelajah datangnya dari mana saja, dimana saja, melalui siapa pun. Aku mulai membuka wawasan bahwa jalan-jalan ke tempat baru tidak hanya bisa dilakukan oleh orang berduit. Siapa saja bisa asal ada niat dan kemauan untuk memulai langkah awal, mencari pengalaman baru.


23 April 2012

Suatu siang yang terik dengan mantap aku melangkahkan kaki, meninggalkan rumah untuk sementara waktu. Tas ransel berisi keperluanku untuk 4 hari mendatang menempel erat di punggung, seerat ketetapan hatiku yang sudah haus akan pengalaman yang menanti di perjalanan. Tiket transportasi udara sudah aman didalam tas selempang, yang sejatinya berlawanan dengan kondisi hatiku yang kala itu sudah siap keluar dari zona aman yang menempel dalam keseharian.

Selama duduk dalam taksi aku tidak dapat tenang. Aku gelisah. Apakah pengalaman yang menungguku diluar sana? Apakah akan menyenangkan? Aku bukan orang yang terlalu religius, tapi aku tahu Tuhan menjagaku dalam perjalanan ini.

Setibanya di bandar udara, aku belum juga bisa tenang. Bagaimana bisa tenang kalau... ya. Aku akan bocorkan sedikit rahasia. Hari ini adalah waktu pertama aku merasakan naik si burung besi. Aku memegang tiket pesawat dengan gemetar di tanganku. Sementara di sampingku partner perjalanan terbaikku menenangkan aku bahwa semua akan berjalan baik-baik saja, insya allah berjalan sesuai rencana.

“sudah tenang saja. salah satu impianmu sudah terwujud bukan? Akhirnya kamu akan naik pesawat, yang selama ini hanya kamu bayangkan saja sebelum tidur sampai terbawa mimpi”. Sedikit sarkas mungkin. Tapi itu memang benar adanya. Aku dilingkupi perasaan bahagia juga karena akhirnya aku dapat mencoret satu daftar impianku: duduk manis dalam pesawat terbang.

Ketika saatnya tiba, aku berangsur-angsur tenang juga. Aku menaiki tangga itu dengan mantap, tanpa keraguan. Kutinggalkan semua ketakutanku di rumah. Di hadapanku si burung besi berdiri kokoh dengan sayapnya yang seakan melambai kepada para penumpang yang akan menaikinya.

Kini disinilah aku. Di badan burung gagah yang akan terbang tinggi menembus awan, membawaku ke tempat tujuan yang aku tahu akan mengantarkan pada sejuta cerita. Saking gugup yang masih tersisa, peragaan keselamatan awak pesawat yang ditampilkan sebelum pesawat lepas landas seakan lenyap, tenggelam. Larut bersama rasa senang yang menggebu dalam hati ini.

Dan.. burung besi akhirnya meninggalkan pelataran. Bersanding dengan kumpulan awan yang tampak seperti kapas. Aku tidak banyak bicara karena masih ada gugup yang menyelimuti. Pikirku, oh seperti ini rasanya ya naik pesawat terbang. Aku akan dibawa si burung besi ini menuju awal perjalananku yang sebenarnya. Partner perjalananku hanya tersenyum. “selamat datang pada pintu gerbang cita-cita. Pintu yang perlahan terbuka lebar yang bermula dari keteguhanmu untuk bertolak dari zona nyamanmu”


Aku tersenyum lebar. Bahagia. Masa kecilku dulu kembali berputar di kepala. Hati ini adem sekali rasanya. Terima kasih ya mama. Engkau tidak pernah letih memberiku semangat untuk terus melangkah, meskipun mungkin akan terjatuh di depan. Hati ini semakin teguh, bahwa sesuatu yang besar dimulai dari langkah yang kecil.


Flyer NubieTraveller Awal - Mula


PS. artikel ini ditulis dalam rangka mengikuti lomba Blog Competition #NubieTraveller "Awal-Mula".

Jumat, 20 Juni 2014

Air Putih Layak Minum, Pure It Solusinya





Air merupakan unsur vital dalam kehidupan. Makhluk hidup tidak bisa jauh dari air; manusia membutuhkan air untuk minum, mandi, memasak, dan mengatasi tubuh dari dehidrasi. Banyak orang yang mengabaikan fakta bahwa minum air putih bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Bahkan saya kerap menemukan orang yang cenderung malas minum air putih ditengah aktivitas yang padat.

Dilansir dari kompas.com, banyak sekali manfaat dari minum air putih yang tidak bisa kita remehkan. Air putih berperan penting dalam menjaga metabolisme tubuh dan mengatasi kekurangan cairan yang dapat mengakibatkan dehidrasi. Berikut manfaat dari banyak minum air putih dalam kehidupan sehari-hari:

Menjaga jantung. Manusia membutuhkan delapan gelas air putih per hari untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Banyak minum air putih dapat meminimalisir serangan jantung pada seseorang dibandingkan orang yang jarang minum air putih. Bahkan minum air putih minimal lima gelas sehari dapat mengurangi risiko terkena penyakit kanker.

Mencegah penyakit sakit kepala (pusing). Jika kelelahan karena banyaknya kegiatan kita kerap dilanda sakit kepala yang tentunya menimbulkan rasa tak nyaman. Hal ini sebenarnya dapat diatasi dengan minum air putih. Menurut para ilmuwan dari Belanda, minum air putih dapat mengurangi frekuensi orang dari menderita sakit kepala.

Meningkatkan konsentrasi. Kurang minum air putih dapat menyebabkan lemas dan berlanjut menjadi dehidrasi yang dampaknya berbeda pula pada setiap orang. Dehidrasi dapat menyebabkan konsentrasi berkurang karena kebutuhan otak tidak terpenuhi secara maksimal.

Melihat uraian diatas harus disadari betapa pentingnya kita mengonsumsi air putih agar dapat prima dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Namun patut diingat tidak semua air layak untuk diminum karena dapat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh. Air layak dan aman untuk diminum jika memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif yang mencakup parameter tertentu.[1]

Indikator lain, air yang sehat harus jernih; tidak berwarna dan tidak berbau; tidak mengandung zat kimia yang berbahaya bagi tubuh serta tidak mengandung bakteri seperti Escheria coli yang dapat menyebabkan penyakit pada usus. Penting untuk mengetahui dengan cermat bagaimana air yang sehat untuk diminum karena terkadang setelah air direbus mendidih untuk mematikan kuman dan bakteri, air tersebut belum memenuhi standar kelayakan air yang aman untuk dikonsumsi.

Mengingat air merupakan kebutuhan yang amat esensial bagi kelangsungan hidup manusia, telah hadir Water Purifier; produk pemurni air dengan teknologi canggih yang merupakan terobosan Perusahaan Unilever pada 2010 lalu yang dikenal dengan nama Pure It. Teknologi ini sesuai dengan misi Unilever agar seluruh keluarga di Indonesia mudah mendapatkan akses air bersih.




Dengan teknologi uniknya, Pure It adalah solusi yang tepat untuk melindungi air minum keluarga dari kuman secara menyeluruh. Selain higienis, Pure It juga efisien karena tidak membutuhkan banyak ruang; cukup diletakkan diatas meja.


Keunggulan Pure It, melindungi dari kuman (dokumen pribadi)


Pure It memiliki keunggulan antara lain:
  1.    Praktis dan efisien. Tinggal tuangkan air mentah dari bagian atas kemudian akan langsung bekerja untuk menjernihkan air yang siap dan aman untuk diminum;
  2.    Hemat, karena tidak memakai listrik, gas, serta tidak perlu memasak air karena mempunyai tahap pemurnian air untuk membunuh kuman;
  3.    Telah memiliki sertifikasi yang menjamin air terlindung secara menyeluruh dari bakteri, virus sehingga aman bagi keluarga;
  4.    Memiliki teknologi Germkill Kit, yaitu mekanisme penghentian otomatis yang akan menghentikan aliran air dalam alat jika kita belum mengganti perangkat pembunuh kuman. Perangkat pembunuh kuman harus diganti jika indikator telah berubah warna menjadi merah. Teknologi yang tahan lama dan menjamin bahwa air aman untuk diminum; dan
  5.     Memiliki garansi selama satu tahun, serta harga yang ekonomis di pasaran.


Teknologi Germkill Kit yang tahan lama (dokumen pribadi)


Sudah menjelang dua tahun saya dan keluarga di rumah menggunakan teknologi pemurni air Unilever ini. Awalnya saya menggunakan dispenser dengan air isi ulang namun sering cemas kalau mau minum karena kerap timbul serpihan kotoran, mungkin berasal dari dalam galon yang kurang bersih atau dispenser yang sudah waktunya untuk diganti. Sehingga tak lama kemudian supaya lebih sehat dan terhindar dari sakit perut atau diare orangtua memutuskan untuk membeli produk Pure It yang saat itu masih dalam periode promo. Ini merupakan kelebihan lain; harga sangat terjangkau dan mudah didapat di pasaran.


Praktis dibandingkan aqua galon. I love Pure It! :) (dokumen pribadi)

Masih pikir ulang pakai Pure It?


Sistem Pure It ini juga manual. Sedikit merepotkan mungkin karena kita harus menuangkan air sedikit demi sedikit pada saringan dan menunggu hingga air sepenuhnya tersaring dan masuk dalam tangki dalam keadaan jernih. Tidak bisa menuang air sekaligus karena air akan luber; ditambah harus dipastikan air dalam tangki telah penuh sesuai dengan kapasitas penampung yaitu 9 liter. Jangan lupa mencuci saringan air jika dirasa tampak keruh atau terdapat kotoran yang tersangkut.




Awalnya saya tidak sabar karena harus menunggu amat perlahan hingga wadah filter air telah sepenuhnya menyaring air hingga tertampung dalam tangki. Namun saya telah membuktikan sendiri bahwa air yang saya minum benar-benar jernih dan tidak ada rasa dan bau yang aneh.

Saya semakin yakin Pure It adalah teknologi yang manjur untuk menjaga kualitas air tetap aman. Pure It juga begitu menghemat pengeluaran rumah tangga orangtua saya karena tidak lagi terlalu bergantung pada aqua galon. Saya menuliskan pengalaman dalam blog ini untuk berbagi bahwa Pure It ialah contoh konkrit, alternatif yang tepat untuk mengonsumsi air putih tanpa takut air yang diminum terkontaminasi bakteri yang berbahaya bagi tubuh. Semoga tulisan ini dapat menjadi perhatian banyak orang bahwa minum banyak air putih itu penting untuk kesehatan. Jangan menunggu haus baru minum banyak air putih.

Dengan demikian tidak perlu ragu untuk beralih pada teknologi Pure It karena mekanisme kerja Pure It telah memenuhi kategori pembunuh kuman yang ketat dari Environmental Protection Agency, Amerika Serikat. Pure It juga telah diuji selektif oleh lembaga ilmu pengetahuan dan kesehatan di Asia dan Eropa. Di Indonesia sendiri telah mendapat sertifikasi resmi dari UGM dan IPB.

Jadi tidak usah menunggu lagi untuk beralih menggunakan teknologi Pure It karena kesehatan sangat penting khususnya bagi anggota keluarga. Lepaskan dahagamu dengan Pure It!





PS: artikel ini ditulis dalam rangka mengikuti Kontes Blog Detik Pure It "Syarat Air Minum yang Layak Dikonsumsi". Foto yang tertera diatas diambil dari google serta dokumen pribadi.





[1] Merupakan pasal 3 butir 1 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 mengenai Persyaratan Kualitas Air Minum. Selengkapnya tercantum dalam http://pppl.depkes.go.id/_asset/_regulasi/53_Permenkes%20492.pdf

Kamis, 24 April 2014

Move On dalam Berwisata



Memasuki 2014, semakin banyak orang yang hobi berwisata. Selain untuk melepas penat dari rutinitas sehari-hari, melakukan perjalanan telah bertransformasi menjadi gaya hidup. Perjalanan ke sebuah destinasi baru tidak lagi mengenal status sosial, bahkan orang yang sibuk berkarier dan ibu rumah tangga pun menyisihkan waktunya untuk berlibur ditengah kesibukan. Pada 2012 lalu, jumlah perjalanan di dunia mencapai satu miliar orang dan diperkirakan akan terus meningkat secara signifikan.

Fakta diatas membuktikan bahwa pariwisata merupakan sektor yang amat vital yang kebal terhadap krisis. Ditengah gejolak ekonomi yang melanda lingkup global, tidak mempengaruhi alur masyarakat dunia termasuk Indonesia untuk melakukan perjalanan sebagai bagian dari agenda. Banyaknya informasi yang dapat diakses di internet, orang-orang semakin banyak yang menuliskan pengalaman perjalanan di blog dan media sosial lainnya, memberikan kemudahan bagi orang yang masih pemula dalam melakukan perjalanan.

Di Indonesia sendiri, pariwisata juga mengalami perkembangan yang menakjubkan. Meskipun Indonesia sedang dihadapkan pada permasalahan sosial; seperti kesenjangan pendidikan, akses terhadap fasilitas kesehatan, pertumbuhan orang miskin dan kawasan kumuh; namun melakukan perjalanan di Indonesia baik sendiri maupun dengan rombongan telah menjadi trend yang sedang menjamur di berbagai kalangan usia. Tidak terkecuali kaum muda yang di rentang usianya haus akan tantangan dan pengalaman hidup yang belum tentu bisa didapat di lembaga pendidikan resmi (bangku sekolah).

Tidak hanya pejalan domestik yang giat berpelesir, semakin banyaknya wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia membuat pemerintah kita banyak berbenah dalam segala aspek. Hal ini didukung dengan kemudahan akses transportasi dimana harga tiket semakin mudah dicapai segala kalangan.

Bahkan dalam situs resmi Portal Nasional RI, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyatakan bahwa pertumbuhan industri pariwisata di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 9,39%; lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Angka tersebut melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,7%.

Sektor pariwisata juga menempati urutan keempat penyumbang devisa negara terbesar pada tahun 2013. Hal ini membuktikan bahwa sektor pariwisata memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi serta pemasukan produk domestik bruto negara, walaupun dalam beberapa hal terdapat sektor yang terus dalam proses penggarapan; misalnya dalam hal infrastruktur, kebersihan dan kesehatan tempat wisata tujuan.

Permasalahan Pariwisata Indonesia
Walaupun sektor pariwisata Indonesia masih tahan terhadap krisis ekonomi global yang melanda sejumlah negara, tidak dapat ditampik bahwa pariwisata Indonesia menghadapi sejumlah masalah yang jika tidak ditanggapi tentunya dapat berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia kedepannya.

Pertama, kesenjangan sosial. Permasalahan ini dapat dilihat di sejumlah destinasi wisata yang sudah terbuka terhadap keberadaan turis. Bali misalnya yang telah menjadi primadona pariwisata di mata dunia. Hanya sebagian daerah yang ekonominya tumbuh karena geliat turis (Kuta, Legian) sementara di Bali Selatan penggarapan pariwisata masih kurang sehingga pembangunan tidak merata. Banyak orang yang masih berada dalam jurang kemiskinan karena belum tersentuh aktivitas pariwisata.

Tentunya hal ini membutuhkan korelasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah setempat supaya gejolak pariwisata dapat dirasakan oleh masyarakat setempat, tidak hanya menguntungkan kaum pendatang. Alangkah baiknya pengelolaan destinasi wisata juga melibatkan masyarakat lokal dalam hal pengadaan lapangan pekerjaan sehingga tidak menimbulkan ketimpangan yang melebar antara warga Indonesia sendiri dan warga negara asing yang membuka usaha disana.

PS. Bukan hanya sepasang kekasih yang baru putus kok yang bisa move on. Indonesia sebagai negara yang besar pasti juga bisa!:) #DompetDhuafa #IndonesiaMoveOn

Rabu, 23 April 2014

Yuk #PergiDulu ke Resort World Sentosa

Aku percaya setiap orang pasti mengalami momen 'pertama kali', dan momen itu datangnya bisa dari siapa aja dan dimana aja. Karena traveling adalah passion terdalam aku, aku selalu pegang teguh prinsip itu. Oh ya dan ada lagi; kalau bisa murah kenapa harus bayar mahal? kalau bisa gratis kenapa mesti bayar? Siapa sih yang gak mau jalan-jalan dengan murah apalagi gratis? Belum ketemu orang kayak gitu sih sejauh ini :)

Adalah PergiDulu, sepasang suami istri WNI-Aussie yang doyan berkelana. Mereka salah satu inspirasi aku untuk selalu berani mencoba hal yang baru dan gak takut untuk keluar dari zona nyaman. Cerita perjalanan mereka gak pernah gagal bikin kaki aku gatel pengin packing! (blog nya bisa dilihat di sini). Belum lama ini mereka ngadain kuis yang cukup menggiurkan: bisa pergi bareng mereka GRATIS ke Singapura! Wow! (link lomba bisa klik di sini). Aku gak buang kesempatan, secara kalau sampai kepilih satu list ku bisa tercoret dari daftar: bisa menginjak Bandara Changi untuk pertama kalinya. Yes gak munafik, aku belum pernah beranjak ke luar negeri. Siapa tahu kalau kepilih nanti bisa ketularan kak Susan dan suaminya jalan-jalan keliling dunia sama belahan jiwa (duileh). Paspor hijauku belum secanggih kak Susan Poskitt yang cap imigrasinya udah berderet ;)

Destinasi tujuan yang bisa didatangi bareng mereka itu namanya Resort World Sentosa, disana banyak banget zona permainan dan edukasi menarik yang sepertinya sih gak hanya bikin girang anak-anak aja sih tapi aku yakin dewasa juga demen (buka link ini , banyak yang menarik untuk dikunjungi dan buat spot foto narsis juga gak rugi huehehehe).

Karena aku sayang bangeett sama hewan destinasi yang bakal aku kunjungin di Resort World Sentosa itu pastinya Dolphin Interaction Programmes. Daripada lihat lumba-lumba menderita di panggung sirkus, aku lebih pilih berkomunikasi dengan hewan gemesin itu di tangan ahlinya. Gak akan ada yang nolak bisa seharian sama lumba-lumba, berenang dengan mereka, ditengah panasnya langit tropis pasti seger banget yah bisa main bareng lumba-lumba hidung botol di laguna biru yang jernih. (bayanginnya aja udah asyik banget)

Lumba-lumba hidung botol yang menggemaskan banget!

Habis itu pengin senang-senang juga di atraksi S.E.A Aquarium sambil nambah wawasan tentang sejarah maritime Asia di The Maritime Experiential Museum. Seru banget pasti lihat situs artefak bersejarah, menyaksikan replika kapal di 'dermaga' (kan gak mungkin juga menyelam langsung nyari di dalam lautan jadi di museum juga pasti bikin takjub kan hehe). Gak lupa juga pastinya foto seru dengan background akuarium terbesar di dunia buat oleh-oleh cerita ke orang terdekat hehe. Kayaknya buat orang Indonesia foto-foto pas pelesir emang gak boleh kelewatan ya. Lelah jalan-jalan di Resort World Sentosa gak akan nolak juga nyobain kuliner Singapura yang enak-enak, makan di restoran berkualitas ditemenin pemandangan hewan laut yang lucu-lucu. Aku juga gak akan buang kesempatan untuk lihat Pameran Perayaan Paskah yang dihelat sampai tanggal 31 Mei. Pasti lucu banget foto bareng minion berbagai karakter ;)

Jadi teman-teman yang mau ke Resort World Sentosa bareng couple traveler PergiDulu kayak aku yuk ikutan di sini jangan sampai kelewatan. Goodluck all partisipant!

PS: Gambar diambil dari website resmi Resort World Sentosa Singapore