Jumat, 17 Februari 2017

Alasan Mengapa Aku Harus Menjejakkan Kaki di Negeri Tirai Besi


Rusia, negeri yang umik dan penuh misteri
Apakah kamu pernah terpikir untuk merencanakan perjalanan, mengepak tas lalu pergi berwisata ke Rusia? Mungkin tak semua orang Indonesia memasukkan Rusia kedalam tujuan atau bahkan menjadikannya destinasi impian. Apa menariknya Rusia? Negara yang identik dengan komunis, udaranya dingin, warganya tak bersahabat dan persyaratan visa yang terkenal sulit karena stempel Rusia sebagai negara tertutup; membuat orang Indonesia berpikir ulang untuk berkunjung kesana. Padahal Rusia adalah negeri yang sangat luar biasa. Rusia merupakan negara paling luas di dunia (bahkan kabarnya luas wilayahnya terus mengalami perubahan hingga kini). Jika Indonesia hanya memiliki tiga zona waktu maka Rusia memiliki sebelas zona waktu!! Fakta ini kemudian melahirkan sederet alasan yang semakin meningkatkan gairahku untuk suatu hari nanti menapak kaki ini di Rusia yang akan kupaparkan dengan senyum bahagia berikut ini.
 
Iklim yang dingin dan kultur masyarakat yang unik

Senyum warga Rusia yang memiliki banyak makna
Menjadi alasan pertama mengapa Rusia harus aku kunjungi dalam hidup. Banyak pertanyaan yang muncul jika mendengar negara ini tersebut: Mengapa Rusia dijuluki Negeri Tirai Besi? Mengapa warga Rusia berwajah datar dan sulit untuk ramah kepada warga asing? Mengapa senyum warga Rusia memiliki banyak makna yang sulit dipahami orang awam? Satu jawaban singkat yang kudapat dari guru bahasa Rusia ku kala itu ketika aku sodori pertanyaan ini: kalau mau tahu jawabannya berkunjunglah ke negaraku, disertai simpul di bibirnya yang hingga saat ini aku tidak mengerti apa maknanya (karena konon warga Rusia mempunyai sebelas makna senyum yang tersungging di wajah mereka).

Perjalaanan sejarah yang panjang dan budaya yang menarik,

Gereja St. Basil yang kian terasa magis kala dikunjungi malam hari
Tidak membuatku ragu merajut mimpi pergi ke Rusia. Sejak runtuhnya kejayaan Uni Soviet, Rusia mengalami transformasi sejarah yang berliku yang membuatku kian penasaran untuk segera berpelesir kesana, napak tilas jejak Rusia sejak beberapa abad silam hingga kini. Berdiri di Krasnaya Ploshad (Lapangan Merah), meihat istana tempat Presiden Rusia yang tampan itu bekerja, mengunjungi Mausoleum Lenin dan menikmati keindahan Gereja St. Basil yang marak menghiasi kartupos adalah aktivitas yang tidak akan kulewatkan jika nanti telah mendarat di Rusia.

Mengikuti perjalanan epik kereta api Trans-Siberian Railway sekali seumur hidup sudah pasti tak akan kulewatkan ketika berjalan-jalan ke negara yang juga kerap dijuluki Negeri Beruang Putih ini. Perjalanan dari Vladivostok menuju jantung kota Moskow, menikmati hijaunya padang rumput Mongolia dan meresapi kehidupan suku Nomad tentu akan menjadi pengalaman tidak terlupakan dan harus dicoba ketika berada di Rusia. Melihat danau terdalam di dunia dan Pegunungan Ural yang diselimuti salju? Memotret dengan mata arsitektur kayu Siberia dan mencicipi Ayran ditengah dinginnya udara yang menggigit kulit? Aku tidak akan berpikir dua kali untuk mengatakan iya!

Menghabiskan hari diatas hotel mewah berjalan tidak akan mengenal bosan :)
Koleksi museum yang ditawarkan semakin menarik minatku untuk naik burung besi dan pergi ke Rusia. 

The Kalashnikov Museum yang dibuka di kota Izhevsk, Rusia jangan sampai terlewat!
Museum Hermitage yang megah, The Kalashnikov Museum, The Pushkin Museum, Kunstkamera, Benteng Petropavlovskaya, House of Faberge yang legendaris dengan koleksi telur Paskahnya adalah sederet kecil museum yang sangat ingin kukunjungi di negeri dingin ini. Tidak ada ruginya meluangkan waktu ke museum karena belajar tidak harus didalam kelas dan museum di negeri orang pasti memiliki nuansa yang berbeda.

Kuliner khas Rusia yang eksotis dan pastinya memberikan pengalaman kuliner berkesan bagi tukang makan sepertiku. Ini merupakan poin utama untuk pengelana kuliner sepertiku karena tujuan utamaku ketika melakukan perjalanan adalah mencicipi kuliner lokal yang pasti tidak akan ditemukan di negara sendiri. Borscht, Pyshki, Salmon Pelmeni, Kvass, Ptichie Moloko, Vatrushka pasti sangat asing di telinga namun patut kucoba dalam rangka membahagiakan perut ketika kaki ini berhasil menapak di negeri yang warganya sangat hobi berendam di air es tersebut. Satu lagi yang jangan sampai kulewatkan adalah: bersantap di cafe bertemakan Presiden Rusia Vladimir Putin di Siberia. Kafe ini sungguh menarik karena dindingnya menceritakan kisah hidup Putin dari masih bergabung agen KGB dan ini yang paling menarik sekaligus kontroversial: tisu toilet bergambar wajah Barack Obama dan keset lantainya bermotif bendera Amerika Serikat.

Pyshki, donat bertabur gula bubuk yang merupakan penganan manis khas Rusia era kejayaan Uni Soviet
Interior kafe bertema Presiden Rusia Vladimir Putin di Siberia

Walaupun bukan penikmat tarian tak ada salahnya menikmati pertunjukan balet kala menghabiskan waktu di Rusia. Sebagai seorang idealis tentu aku akan berusaha agar bisa menontonnya Bolshoi Theatre di Moskow atau Marinsky Theatre di St. Petersburg yang tersohor itu, walaupun banyak teater di Rusia yang mempertontonkan balet dan teater klasik. Siapa yang sanggup menolak menonton lakon Swan Lake yang sangat indah itu langsung di negara asalnya?

Interior Bolshoi Theatre yang megah, sekejap akan membawa kita ke masa kejayaan Tsar Rusia berabad-abad silam
 
Pertunjukan Swan Lake yang amat menawan, idaman setiap pejalan yang sedang melancong ke Rusia. Aku pun!!


P.S Tulisan diatas diikutsertakan untuk giveaway milik Nyonya Sepatu dan Jalan2liburan